A Journey of Life

This blog is made for all ages arround the world. I offer readers with all of features. The theme is abot life. Life not only material or phsycal only but also everythings we know in our life. We life for future.

MISS MAS SMADA 2009

Miss Mas SMADA 2009 adalah rangkaian acara PHBN dalam menyambut Hari Kartini dan Hari Pedidikan Nasional di SMA Negeri 2 Kediri yang rutin diadakan setiap tahun.

My First Book "Unforgettable Moments"

Kisah-kisah di buku ini adalah kisah penuh warna yang dialami oleh para kontributornya. Dari segala kisah yang ada diharapkan dapat memberikan pelajaran, hikmah, inspirasi dan manfaat bagi pembaca.

My Second Book "Kunti, I Love You dan Komedi Putar"

Buku 2 in 1 ini menyajikan 44 kisah cinta Pocong dan Kunti paling gokil dan romantis dan 34 kisah gokil berhadiah tawa yang pernah dialami oleh para penulisnya.

My Third Book, "Tas, Buku, dan Sepatu"

Buku ini adalah persembahan dari kawan-kawan grup Bunga Fiksi untuk mereka yang tak kenal lelah berjuang dan bertahan menggapai mimpi di bawah atap mata air ilmu, yaitu sekolah

Senin, 31 Agustus 2009

Pesawat Ulang-alik Siap Menyatu dengan Stasiun Ruang Angkasa

Pesawat ulang-alik Discovery dengan tujuh awaknya bersiap untuk menyatu dengan stasiun ruang angkasa internasional, Minggu (30/8). Sementara pemeriksaan terhadap pesawat terus berlangsung.

Pesawat dengan komandan Rick Sturckow ini dijadwalkan bergabung dengan stasiun ruang angkasa internasional (ISS) pada Senin pagi waktu Indonesia.

Saat peluncuran, Sabtu lalu, memang tidak terdeteksi serpihan seperti terjadi pada Endeavour beberapa waktu lalu.

Pilot Kevin Ford dan spesialis misi Patrick Forrester dan Jose Hernandez menggunakan alat Orbiter Boom Sensor System yang panjangnya sekitar 16 meter, yang melekat pada tangan robot, melakukan pemeriksaan bagian kanan dan kiri sayap pesawat serta ujung hidung pesawat.

Pemeriksaan dilakukan dengan laser dan kamera yang dilekatkan pada tangan robot, citranya dikirim ke stasiun bumi untuk dianalisis. Beberapa citra tertahan karena ada masalah teknis pada pengirim citra.

”Tak ada yang hal aneh yang terlihat,” ujar Direktur Penerbangan Tony Ceccacci. Sesaat sebelum bergabung, bagian bawah Discovery akan difoto dengan teliti oleh awak ISS.

Enam tahun lalu Columbia jatuh akibat sebuah lubang di bagian bawah sayap. Sejak itu, pihak Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) selalu secara teliti memeriksa apakah ada indikasi terjadi kerusakan setelah peluncuran.

Sementara itu, spesialis misi Danny Olivas, Christer Fuglesang (asal Swedia), serta Nicole Stott telah menyelesaikan pemeriksaan baju ruang angkasa yang akan digunakan untuk tiga kali berjalan di angkasa luar saat proses penggabungan. Pemeriksaan baju itu berlangsung dua jam.

Kru lainnya melakukan persiapan pendaratan, di antaranya memeriksa semua alat yang akan digunakan selama misi bersama.

Terdapat sedikit masalah kebocoran pada propulsi (mesin penggerak berukuran kecil (thruster). Para awak lalu diminta menutup propulsi tersebut dan propulsi lainnya di bagian hidung sampai misi selesai. Sejumlah pejabat mengatakan, hal itu tidak akan berdampak pada misi yang dijalankan.

8.500 kilogram

Discovery akan memasang alat treadmill yang dinamai sesuai dengan nama artis Stephen Colbert. Alat ini dipasang guna melengkapi ruangan latihan fisik. Bobot seluruh suplai barang-barang yang dibawa Discovery mencapai 8.500 kilogram.

Ada enam tikus yang akan ditinggal selama tiga bulan di ISS untuk penelitian penyusutan tulang. Nicole Stott akan menggantikan seorang astronot yang sudah tinggal di orbit lebih dari sebulan.

Pemindahan suplai akan dilakukan alat yang disebut Leonardo Multipurpose Logistics Module (MPLM). Alat ini berupa moving van bertekanan tinggi yang akan dipasang sementara ke ISS selama pemindahan suplai barang, antara lain rak penelitian iptek, pendingin untuk menyimpan sampel penelitian, kompartemen untuk tidur yang baru, serta alat treadmill yang bernama Combined Operational Load Bearing External Resistance Treadmill (COLBERT). COLBERT akan dipasang pada pertengahan September setelah para awak selesai dengan misi mereka ini. Misi ini akan berlangsung selama 13 hari.



Read more >>

Ditemukan Sebuah Planet Bunuh Diri

Sejumlah astronom menemukan fenomena yang tampaknya merupakan aksi bunuh diri planet karena berada amat dekat dengan bintangnya dan menimbulkan gelombang dahsyat.

Planet tersebut adalah WASP-18b yang telah berjuta tahun hidup dan ditemukan Coel Hellier, seorang profesor astrofisika di Keele University di Inggris. Hellier menyampaikan laporannya pada jurnal ilmiah The Nature, Kamis (27/8). ”Dengan menciptakan gelombang itu, dia menghancurkan dirinya sendiri,” ujar Hellier.

Bintang planet tersebut adalah WASP-18. Planet itu mengitari bintang dalam konstelasi Phoenix dan berjarak sekitar 325 tahun cahaya dari Bumi (satu tahun cahaya sekitar 9,3 triliun kilometer). Itu berarti dia ada di kawasan tetangga galaksi kita.

Jarak planet tersebut dengan bintangnya adalah sekitar 1/50 jarak Bumi dengan Matahari. Ukuran planet tersebut sekitar 10 kali ukuran Planet Yupiter. Gelombang antara planet tersebut dan bintangnya bisa dianalogikan dengan relasi Bulan dan Bumi yang bisa membentuk dua kali gelombang. Sejauh ini para astronom telah menemukan lebih dari 370 planet di luar sistem Matahari. Namun, penemuan planet bunuh diri amat jarang terjadi.


http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/28/09034770/ditemukan.sebuah.planet.bunuh.diri
Read more >>

Rabu, 26 Agustus 2009

Bulan, Galileo, dan Sumbangan Ilmiahnya

Bola kristal yang berisi planet dan bintang-bintang yang menempel di kulit bola telah dipecahkan oleh Galileo. Revolusi yang lahir karena itu sejajar dengan penemuan evolusi oleh seleksi alam Charles Darwin dalam pemahaman diri manusia di tengah alam (The Economist, 15/8/2009).

Pada pekan pertama Ramadhan 1430 Hijriah ini, bayangan tentang Bulan yang menentukan awal dan akhir bulan suci ini selalu muncul gamblang dalam ingatan. Bulan yang mengilhami manusia dalam banyak hal sejak dulu kala mendapatkan perspektif baru setelah ilmuwan Italia, Galileo Galilei (1564-1642), mengarahkan teropong astronomi yang baru ditemukan untuk menyibak rahasia langit.

Seperti pernah disinggung dalam tulisan sebelumnya, tahun 2009 ini oleh Majelis Umum Ke-62 PBB, 20 Desember 2007 telah ditetapkan sebagai Tahun Astronomi Internasional. Penetapan tahun astronomi adalah sebagai penghormatan terhadap penggunaan teleskop pertama untuk astronomi oleh Galileo pada tahun 1609. Sejak itu, dengan teleskop yang makin lama makin kuat dan canggih, para astronom melahirkan temuan baru selama 400 tahun terakhir yang memicu revolusi ilmu pengetahuan yang memengaruhi pandangan manusia tentang alam semesta.

Tahun 1609 itu Galileo menjadi manusia pertama yang dapat mengamati dengan gamblang kawah-kawah di permukaan Bulan. Selain itu, dengan teleskopnya, ia juga dapat melihat empat bulan planet Yupiter yang paling besar, yakni Io, Europa, Ganymede, dan Callisto. Galileo melihat keempat bulan Yupiter yang kini dikenal sebagai bulan-bulan Galilean mengitari planet induknya, dan itu pula yang ia jadikan bukti untuk mendukung sistem heliosentrik—menempatkan Matahari sebagai pusat (tata surya), bukan Bumi—yang dimajukan oleh Copernicus. Temuan Galileo, dan kemudian dukungannya pada Teori Heliosentrik, amat mengguncangkan dunia pada waktu itu.

Setelah 400 tahun

Saat yang bersejarah itu sendiri dimulai ketika tanggal 25 Agustus 1609 Galileo memperlihatkan teleskop yang baru selesai dibuat kepada saudagar Venesia, dan tak lama setelah itu ia arahkan ke langit. Galileo pun melihat pegunungan yang menghasilkan bayangan di permukaan Bulan, dan ia pun menyadari bahwa benda langit itu merupakan sebuah dunia sebagaimana Bumi yang memiliki permukaan yang kompleks.

Selain bulan-bulan Yupiter, Galileo juga melihat fase-fase Venus yang serupa dengan Bulan. Hal itu juga menandakan bahwa planet itu mengelilingi Matahari, bukan Bumi. Baik bulan-bulan Yupiter maupun fase planet Venus menguatkan paham heliosentrik yang saat itu tidak didukung ajaran Gereja. Galileo juga melihat bintik Matahari, memperlihatkan bahwa Matahari bukan satu bola sempurna seperti dituntut kosmologi Yunani. Hal lain yang juga dilihat Galileo, tetapi banyak dilupakan adalah bahwa galaksi Bima Sakti, sabuk putih yang menyilang di langit, adalah tersusun dari banyak sekali bintang.

Pengamatan Galileo tersebut menyiratkan bukan saja Bumi bukanlah pusat segalanya, tetapi juga semua yang terlihat Galileo amat jauh lebih luas dan besar daripada apa yang bisa dibayangkan oleh orang pada saat itu.

Selain lebih besar, obyek langit tersebut —sejak saat itu—juga lebih tua. Para astronom dewasa ini mematok umur alam semesta pada kisaran 13,7 miliar tahun, atau sekitar tiga kali lebih tua dibandingkan Bumi, atau sekitar 100.000 kali rentang kehidupan manusia modern sebagai spesies. Lalu, kalaupun umurnya sudah bisa diperkirakan, tetapi ukuran alam semesta sebenarnya masih belum diketahui. Dengan pengetahuan yang ada sekarang ini, manusia tidak dapat mengetahui jarak yang lebih jauh dari 13,7 miliar tahun cahaya.

Dari cabang fisika, yang selama ini setia mengawal perkembangan astronomi, berkembang pemikiran bahwa alam semesta, betapapun mahaluasnya, boleh jadi hanya satu dari banyak struktur serupa, yang satu dan lainnya diatur hukum-hukum yang tak jauh berbeda. Ringkasnya, sesungguhnya ada banyak alam semesta, atau juga disebut multiverse, bukan universe (The Economist, 15/8/2009).

Sejajar Darwin

Apa yang dilihat Galileo pada tahun 1609 ibaratnya telah membedah batas penglihatan dan—dengan itu—pemahaman manusia atas alam kosmos. Jagat tempat manusia hidup di zaman Galileo bisa dikatakan ukuran yang telah diketahui. Orang Yunani saja sudah punya cukup gambaran mengenai ukuran Bumi dan jarak ke Bulan. Namun, semua itu masih merupakan jarak-jarak yang bisa dikatakan terjangkau imajinasi. Namun, setelah Galileo, lalu terbangun kosmos yang skalanya sulit dibayangkan. Belum lagi kalau argumen seperti multiverse kita perhitungkan.

Masa 400 tahun telah berlalu semenjak penemuan teleskop Galileo, dan para astronom terus berkiprah mempelajari dan menemukan hal baru, mulai dari planet yang mengelilingi bintang-bintang nun jauh di bagian lain galaksi, yang mungkin didiami makhluk asing, hingga materi gelap dan energi yang belum diketahui apa arti dan konsekuensinya. Bisa jadi, kelak juga akan lahir penemuan yang mengubah dunia sebagaimana penemuan Galileo.

Berkah pengetahuan

Berangkat dari penemuan Galileo yang kini dihormati sebagai Tahun Astronomi Internasional, pengetahuan manusia akan kosmos kini telah berkembang beraneka ragam. Sudut-sudut gelap semesta yang semula tidak diketahui setapak demi setapak mulai terkuak.

Kita di Indonesia juga telah memiliki dan mengembangkan tradisi astronomi. Ada komunitas astronom yang—meski tidak banyak relatif terhadap jumlah penduduk, dan bekerja dengan fasilitas yang bisa dikatakan ala kadarnya—terus mendedikasikan diri bagi upaya pengungkapan rahasia semesta, dan dengan itu juga semakin meningkatkan pemahaman manusia dan posisinya di semesta ini.

Sebagian dari mereka juga mendalami pemanfaatan instrumen untuk pengamatan benda-benda langit. Dalam kaitan ini kita berharap pada bulan suci Ramadhan ada berkah pengetahuan yang dapat kita simak dari kemajuan astronomi, bersamaan dengan rangkaian peringatan 400 tahun teleskop Galileo.

Dengan menyerap berkah pengetahuan itu pula kita beranjak menjadi bangsa yang semakin maju, dengan rasionalitas yang makin berkembang. Sebagaimana manusia pascapenemuan teleskop yang menyerahkan otoritas pengamatan alam dari mata telanjang ke instrumen, dalam hal-hal lain pun kita juga tidak perlu ragu untuk memercayakan sejumlah urusan kita pada instrumen ilmiah yang dilandasi oleh pengetahuan yang memadai. Tradisi yang telah diturunkan oleh Galileo hingga kini masih diikuti oleh pewaris intelektualnya yang juga cemerlang.






http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/26/08310738/bulan.galileo.dan.sumbangan.ilmiahnya
>
Read more >>

LAND OF THE LOST', Terjebak di Dimensi Lain

Oleh: Fatchur Rochim
Pemain: Will Ferrell, Anna Friel, Danny McBride, Jorma Taccone


Rick Marshall (Will Ferrell) adalah seorang ahli purbakala yang berdedikasi tinggi. Namun karena teorinya yang dianggap tak masuk akal, Rick terpaksa harus turun pangkat dari seorang ilmuwan menjadi pengajar ilmu pengetahuan buat anak-anak. Suatu ketika Rick berhasil membuktikan bahwa teori perpindahan waktu yang ia kemukakan memang benar, sayangnya tak ada yang bisa mengkonfirmasi karena ia berpindah waktu tanpa ada saksi dan celakanya untuk kembali sepertinya bukan pekerjaan yang mudah.

Pertemuannya dengan Holly Cantrell (Anna Friel) membuat Rick yang berusaha melupakan teori perpindahan waktu mulai kembali bergairah. Ia pun memperbaiki tachyon amplifier yang semula ia buat untuk membuktikan bahwa manusia bisa berpindah dari satu waktu ke waktu yang lain. Rick dan Holly kemudian mencobanya saat mereka berada di Devils Cave bersama seorang tour guide bernama Will Stanton (Danny R. McBride). Saat mencobanya, terjadi gempa bumi yang membawa mereka bertiga berpindah waktu, tanpa tachyon amplifier.

Terpaksa mereka bertiga harus mengalami petualangan menegangkan di dunia yang serba liar yang masih dikuasai oleh binatang purbakala itu. Tanpa senjata dan peralatan, Rick hanya bisa mengandalkan apa yang ia tahu tentang binatang purbakala itu dan menjadikannya senjata untuk bisa bertahan hidup.

Masalahnya, untuk bisa kembali ke dunia mereka, hanya ada satu jalan yang harus mereka lalui, portal antar dimensi dan untuk mencari portal ini bukanlah sebuah pekerjaan yang mudah. Jelas tidak jika mereka juga harus berusaha meloloskan diri dari kejaran makhluk purba yang tak bersahabat itu.

Menilai film LAND OF THE LOST ini bukanlah sebuah pekerjaan mudah. Pertama ide masuk ke dunia lain bersama dinosaurus sepertinya sudah basi. JURASSIC PARK sempat menggegerkan dunia saat membawa ide yang lumayan segar saat itu. Tapi mengulangnya lagi di saat ini sepertinya sudah tak masuk akal. Disebut ikut-ikutan tren sepertinya juga kurang tepat karena tren remake film 1960-an atau 1970-an sudah lewat beberapa tahun lalu. Lalu apa tujuannya?

ika sang sutradara bermaksud membuat sarana untuk bernostalgia, rasanya juga kurang tepat karena penjabaran ide dasar menjadi sebuah alur cerita pun kurang logis. Tiga puluh tahun lalu ide fiksi itu mungkin masih menarik dinikmati orang dewasa, tapi untuk saat ini sepertinya cerita film ini hanya akan menarik buat anak kecil.

Kalau target market-nya anak kecil atau remaja belasan tahun, film ini juga punya beberapa kelemahan. Special effect yang digunakan tak cukup realistis untuk bisa dinikmati generasi muda jaman sekarang. Mereka sudah dijejali banyak film dengan CGI yang benar-benar memukau seperti TRANSFORMERS misalnya.
Read more >>

Cuaca Buruk, Discovery Gagal Meluncur

Badan antariksa AS atau NASA (National Aeronautics and Space Administration) gagal meluncurkan pesawat ulang alik Discovery, Selasa (25/8) dini hari atau Selasa siang WIB, akibat cuaca buruk di sekitar landasan peluncuran di Kennedy Space Center, Florida. Pesawat yang telah menjadi pesawat pengorbit tertua itu akan coba diluncurkan kembali, Rabu (26/8).

"Pesawat sudah dioperasikan dengan baik, tetapi cuaca lokal kurang memungkinkan," jelas Pete Nickolenko, Direktur peluncuran Discovery. Komandan Astronot Rick Sturckow memastikan bila cuaca sudah dapat bekerja sama mereka pasti akan segera meluncur.

Pesawat tersebut membawa tujuh orang astronot yang akan menjalankan misi melanjutkan perbaikan stasiun antariksa internasional atau ISS. Selain itu, misi kali ini juga membawa treadmill antariksa seharga 5 juta dollar AS yang dinamai sama dengan salah satu artis Amerika, Stephen Colbert. Treadmill itu akan dipakai para astronot selama di ruang angkasa untuk membantu kebugaran jika menjalankan misi lama.

Colbert yang dikenal sebagai komedian televisi itu memang tidak bisa datang saat hari peluncuran, tetapi dia mengatakan kalau dia bangga kepada treadmill itu. "Dia akan terbang ke luar angkasa dan dapat membantu astronot-astronot lebih langsing," katanya.
Read more >>

Selasa, 25 Agustus 2009

Discovery Siap Diluncurkan Hari Ini

Badan Penerbangan dan Luar Angkasa AS (NASA) memberi lampu hijau untuk melanjutkan peluncuran pesawat ulang-alik Discovery, Selasa (25/8), menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dengan membawa tujuh kru.

Pejabat resmi misi itu menyatakan, mereka tidak melihat ada hambatan teknis untuk menerbangkan pesawat pada 25 Agustus, pukul 01.36 AM (05.36 GMT), dari pusat ruang angkasa Kennedy di Cape Canaveral, Florida.

Menurut meteorolog Kathy Winters, Senin di Florida, kondisi cuaca diperkirakan baik saat peluncuran, tetapi masih ada risiko angin topan, guntur, dan petir jarak 8 kilometer dari landasan peluncuran tempat pesawat ulang-alik diisi hampir 2 juta liter cairan hidrogen dan oksigen.

”Kondisi cuaca merupakan tantangan dalam pengisian tangki bahan bakar,” kata Mike Moses. Pesawat itu membawa perlengkapan antara lain ruang tidur baru, mesin pembeku, makanan, dan mengangkut astronot AS, Nicole Stott. Stott akan menghuni ISS menggantikan seorang astronot yang akan kembali ke Bumi bersama Discovery.
Read more >>

Senin, 24 Agustus 2009

Bukan Hanya Bumi yang Mengalami...

Dalam 100 tahun terakhir, temperatur global di planet Bumi meningkat 0,6 derajat celsius. Yang mencengangkan, kondisi senada—pemanasan—ternyata juga terjadi di planet-planet lain dalam sistem Tata Surya dalam waktu yang hampir bersamaan.

Temuan ini merupakan hasil pengamatan yang dilakukan para ilmuwan: astronom dan astrofisikawan, selama dua dasawarsa terakhir pada planet-planet tetangga Bumi yang ada di orbit Matahari, sumber energi utama kehidupan di Bumi.

Neptunus, planet intersolar terjauh dengan jarak rata-rata 4.450 juta kilometer dari Matahari, adalah salah satu yang mengalami fenomena turbulensi iklim ini. Dari hasil fotometri rutin oleh Observatorium Lowell di Amerika Serikat, sejak 1980 hingga sekarang Neptunus makin terlihat cemerlang.

Dari hasil pemantauan inframerah, seperti diungkapkan HB Hammel dan GW Lockwood, permukaan planet berwarna biru ini terus memanas dalam kurun waktu dua dasawarsa terakhir. Fotometri menunjukkan kenaikan signifikan. Dari sebelumnya 7,97 magnitude (mag) pada 1950 menjadi 7,81 mag di 2004. Semakin rendah angka magnitude, semakin cemerlang planet yang diamati.

Gejala sama terjadi di Triton, satelit alamiah terbesar yang mengelilingi Neptunus. Terhitung sejak 1989, suhu di permukaan Triton memanas signifikan hingga 5 persen dari skala temperatur absolut planet ini—setara kenaikan 22 derajat Fahrenheit.

Berdasarkan pemantauan wahana Voyager pada 1989, Triton memiliki suhu dingin ekstrem, yaitu rata-rata minus 392-389 derajat Fahrenheit (minus 200-198 derajat celsius). Namun, tren pemanasan ini mengakibatkan sebagian permukaan Triton yang terdiri dari nitrogen beku berubah menjadi gas. Ini membuat atmosfernya yang terkenal tipis menjadi kian tebal.

Seperti dikutip dari jurnal Nature, James L Elliot, astronom dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), mengungkapkan, perubahan iklim di salah satu bulan Neptunus ini terjadi sekali dalam beberapa ratus tahun akibat perubahan absorpsi energi solar di kutub-kutub es Triton.

Badai raksasa di Yupiter

Tren perubahan iklim juga terjadi di Yupiter, planet terbesar tata surya. Science Daily, Mei 2008, melaporkan, dalam dua tahun terakhir sebelum laporan dirilis, terjadi peningkatan aktivitas badai raksasa di atmosfer Yupiter. Teleskop Hubble menangkap citra yang menunjukkan terbentuknya titik merah (red spot) baru di planet ini.

Badai besar berukuran hingga 0,5 miliar mil ini kemudian disebut ilmuwan sebagai ”Red Spot Jr”. Badai yang tergolong langka ini terbentuk dari hasil penggabungan tiga badai oval berwarna putih pada kurun waktu 1998-2000. Hal serupa pernah terjadi seabad lalu, yaitu ketika terbentuk ”Great Red Spot” berukuran dua kali Bumi.

Menurut Phillip S Marcus, profesor dinamika fluida dari University of California, Berkeley, Yupiter mengalami perubahan iklim, yaitu suhu permukaan meningkat sebesar 10 derajat celsius. Kawasan ekuator menghangat, sementara wilayah di dekat kutub selatan semakin dingin. ”Aktivitas awan di sana dalam dua setengah tahun terakhir menunjukkan hal yang dramatis, sesuatu yang tidak lazim telah terjadi,” ujar Phillip.

Saat belum ada penjelasan yang utuh dan menyeluruh soal benang merah terjadinya perubahan iklim di planet-planet intersolar ini, astronom juga mengungkapkan, planet kerdil (Pluto) mengalami tren perubahan iklim senada. Apalagi, Pluto yang dicoret statusnya sebagai planet terletak sangat jauh dari Matahari, yaitu 6 miliar kilometer atau sekitar 40,5 satuan astronomi atau sekitar 40 kali jarak Matahari-Bumi. Tekanan atmosfer Pluto diketahui meningkat tiga kali lipat sejak akhir 1980-an. Diperkirakan, suhu permukaan ikut meningkat rata-rata 2 derajat celsius.

Padahal, tidak ada aktivitas manusia yang menimbulkan efek rumah kaca di sana. Lantas, apa penyebab perubahan temperatur di sejumlah planet dan obyek tata surya ini dalam waktu yang hampir bersamaan?

Matahari disalahkan

Mencoba memberikan benang merah, Habibullo Abdussamatov, Kepala Bidang Penelitian Luar Angkasa di Observatorium Astronomi St Petersburg, Rusia, mengklaim, aktivitas Matahari-lah yang memengaruhi perubahan temperatur di Bumi dan sejumlah planet.

”Efek rumah kaca yang ditimbulkan manusia berkontribusi pada pemanasan di Bumi dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, itu tidak bisa menyamai dampak akibat meningkatnya iradiasi Matahari,” tuturnya.

Abdussamatov merujuk kepada pengalaman di Mars untuk memperkuat dalilnya yang kontroversial ini. Puluhan tahun terakhir ini permukaan Mars diketahui memanas dengan sangat cepat, yaitu empat kali dari laju pemanasan global di Bumi.

Mars, seperti halnya Bumi, diketahui pernah mengalami zaman es. Namun, lapisan es yang menyimpan karbon dioksida (CO) dalam jumlah besar di wilayah dekat kutub selatan Mars telah mencair sangat cepat. Dari 1970 hingga 1990 tercatat, temperatur udara di Mars meningkat 0,65 derajat celsius.

Hammel dan Lockwood juga ikut memperkuat koneksi faktor iradiasi Matahari dengan gejala perubahan iklim di Neptunus. Menurut mereka, koefisien relevansi antara tingkat iradiasi Matahari dan angka kecemerlangan Neptunus mencapai 0,90 atau nyaris sempurna.

Korelasi ini ikut dihubungkan dengan gejala anomali perubahan temperatur di Bumi. Data yang mereka peroleh menunjukkan, variasi perubahan iradiasi Matahari ternyata berbanding lurus pula dengan tren kenaikan suhu di Bumi.

Perubahan energi yang dipancarkan Matahari termasuk beragam variasinya, baik ultraviolet, kosmik, dan inframerah, sangat berkorelasi dengan perubahan temperatur di tiap planet, termasuk Bumi.

Dampak di tiap planet ditentukan faktor lokal, yaitu variasi kemiringan orbit, albedo (kemampuan merefleksikan kembali radiasi sinar ke atmosfer), dan aktivitas geologis seperti erupsi gunung berapi. Aktivitas manusia, yaitu efek rumah kaca, termasuk faktor lokal ini.

Meskipun demikian, mayoritas peneliti menolak anggapan sesuai uraian di atas.

Michaell Mann, meteorolog dari Penn State, Amerika Serikat, menuturkan, perubahan aktivitas Matahari dan segala variasinya hanya memengaruhi 0,1-1 persen iklim di Bumi. Tak cukup kuat untuk memicu perubahan iklim dramatis di Bumi.

Apalagi, tingkat keaktifan Matahari memiliki periode tiap 11 tahun dan saat ini masih dalam fase nonaktif. Sangat jarang terlihat bintik Matahari, salah satu indikator turunnya keaktifan Matahari, akhir-akhir ini.

”Mereka yang tidak bisa menerima eksistensi faktor antropologis (aktivitas manusia) terhadap perubahan iklim, terus mencoba mengarahkannya ke aktivitas Matahari,” ucap Penn.
Read more >>

Kamis, 20 Agustus 2009

Perakitan Roket Ares I-X Selesai

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA menyelesaikan program perakitan roket Ares I-X, melengkapi persiapan tes peluncuran yang dijadwalkan Oktober 2009 mendatang. Roket tersebut belum merupakan versi penuh roket pendorong, Ares I.

Ares I-X merupakan bagian dari beberapa segmen roket Ares I. Roket Ares I sendiri merupakan komponen kunci dalam sistem transportasi luar angkasa generasi lanjut yang dikembangkan NASA. NASA merencanakan menggunakan Ares I untuk meluncurkan kapsul Orion, kendaraan angkasa yang akan digunakan membawa manusia dalam misi luar angkasa selanjutnya, setelah pesawat luar angkasa yang digunakan saat ini memasuki masa pensiun.

Versi roket tanpa awak yang akan diujicobakan kini berada di gedung perakitan wahana (vehicle assembly building/VAB) di Pusat Luar Angkasa Kennedy. Bagian-bagian terakhir dari roket Ares I-X, berikut modul awak dan sistem kegagalan peluncuran, telah disatukan 13 Agustus pada platform peluncur bergerak di VAB Florida.

Secara resmi, NASA telah mengeluarkan gambar Ares I-X untuk pertama kalinya, sebuah roket dengan tinggi mencapai 99 meter (327 kaki). Para insinyur NASA telah menyiapkan 700 sensor untuk mengetes roket dan menyiapkan beberapa sistem pengecekan dalam satu-dua pekan ini untuk memastikan Ares I-X, sukses dalam uji coba peluncuran.

Faktor bentuknya yang ramping dan panjang roket menjadi perhatian khusus, termasuk dalam pengetesannya. Tujuan utama tes Ares I-X adalah memastikan kestabilan Ares I, yang terdiri atas beberapa bagian roket, ketika diluncurkan. Tidak hanya sukses dalam uji coba di darat. Menurut manajer peluncuran, bagian roket Ares I-X harus mencapai ketinggian 40,2 kilometer kira-kira dua menit setelah waktu peluncuran ditetapkan.
Sebelumnya, sesuai simulasi, bagian bawah Ares I ditargetkan terlepas dan terjatuh di kawasan Samudra Atlantik. Mengenai pesawat ulang alik yang membawa manusia ke Bulan, NASA menjadwalkan pensiun pada tahun 2010. Adapun sistem Ares-Orion yang sedang dibangun saat ini tidak ditujukan untuk peluncuran sebelum awal tahun 2015. Sejumlah pihak menyebut ada keterlambatan dalam program pengembangan sistem baru menggantikan sistem yang lama.



http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/19/08010357/perakitan.roket.ares.i-x.selesai.
Read more >>

Senin, 17 Agustus 2009

THE TAKING OF PELHAM 1 2 3', Pembajakan Kereta Bawah Tanah

Pemain: Denzel Washington, John Travolta, James Gandolfini, Luis Guzman, John Turturro, Gbenga Akinnagbe

Walter Garber (Denzel Washington) hanyalah seorang petugas kereta api bawah tanah yang ingin hidup tenang. Dan selama ia bertugas memang tak pernah ada kejadian apapun yang sampai membahayakan nyawanya. Semuanya berubah ketika Bernard Ryder (John Travolta) jadi salah satu penumpang di kereta Walter.

Bernard dan kawan-kawannya berencana membajak kereta api bawah tanah yang penuh dengan penumpang itu dan meminta tebusan sebesar US$10 juta. Bernard hanya memberi waktu satu jam untuk mengumpulkan uang sebanyak itu dan menyerahkannya pada Bernard atau ia akan menghabisi seluruh penumpang tak berdosa yang ada dalam kereta itu.

Sebenarnya Walter tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan para penumpang kereta itu namun karena ia yang berwenang di sana, maka mau tak mau ia menjadi negosiator antara pihak kepolisian dan gerombolan Bernard yang makin kehilangan kesabaran.

Saat waktu yang diberikan Bernard sudah hampir habis, Walter hanya bisa menawarkan dirinya sebagai ganti dari para sandera dengan harapan bisa memperdaya para pembajak dengan bekal pengetahuannya tentang jalur kereta api bawah tanah di sana. Ada satu pertanyaan yang masih tetap menghantui Walter. Seandainya para pembajak berhasil mendapatkan uang tebusan, bagaimana mereka bisa meloloskan diri dari polisi?
Membuat remake dari sebuah film tak sama dengan membuat remake dari sebuah lagu. Mendaur ulang sebuah lagu punya sisi menguntungkan karena publik sudah kenal lagu itu dan akan lebih mudah mengadopsi lagu dalam versi baru tersebut. Film, di sisi lain, tidak mendapatkan keuntungan itu karena bila publik sudah tahu jalan ceritanya maka unsur surprise sudah tak ada lagi.

Dalam kasus THE TAKING OF PELHAM 1 2 3, sutradara Tony Scott dan Brian Helgeland sebagai penulis naskah cukup jeli dan mencoba menampilkan film lawas ini dalam interpretasi yang lebih segar. Tony mencoba menggali sisi yang tak didapatkan dari film aslinya dan mengolahnya menjadi sebuah psychological thriller yang memukau. Sisi yang digali Tony adalah hubungan pribadi antara Walter Garber yang diperankan oleh Denzel Washington dan Bernard Ryder yang dimainkan oleh John Travolta.

Pemilihan aktor pun cukup tepat. Kalau Anda masih ingat FACE OFF, Anda pasti masih ingat bagaimana Travolta mampu mengubah dirinya menjadi sosok penjahat keji yang tak kenal belas kasihan. Rekor Denzel Washington pun sudah membuktikan bahwa aktor yang satu ini sama sekali tak bisa diremehkan. Travolta mampu menampilkan kemarahan Ryder dengan sangat brilian sementara Washington pun tampil meyakinkan sebagai Garber yang punya kegigihan luar biasa.

Penampilan kedua aktor ini jadi menarik karena mereka berdua mampu menghidupkan karakter yang sebenarnya klasik ini menjadi sosok yang hidup, fresh dan tak terjebak pada stereotype. Sayang kemampuan ini tak bisa diimbangi oleh para pemain yang berperan menjadi sandera dalam kereta api yang dibajak Ryder. Akibatnya ada kesan bahwa suasana penyanderaan ini sedikit terasa generik.

Kalaupun ada yang terasa mengganggu, barangkali adalah teknik pengambilan gambar yang terlalu 'artistik'. Teknik blur, slow-motion dan swish-pan yang digunakan jadi terasa tak efektif dan cenderung mengganggu. Alur yang sudah bagus dan editing yang efektif sebenarnya sudah cukup membuat film ini jadi menegangkan tanpa harus menggunakan teknik pengambilan gambar yang aneh-aneh.
Read more >>

'ORPHAN', Misteri Bocah Yatim Piatu

Pemain: Peter Sarsgaard, Vera Farmiga, Isabelle Fuhrman
Oleh: Fatchur Rochim

Sejak mengalami keguguran, kehidupan keluarga Kate Coleman (Vera Farmiga) dan John Coleman (Peter Sarsgaard)mulai mengalami masalah. Hubungan yang semula harmonis mulai sedikit guncang, apalagi ketika Kate mulai dihantui mimpi-mimpi buruk.

Keduanya lantas memutuskan untuk mengadopsi seorang anak dengan harapan bisa memulihkan kondisi seperti semula. Segera saja keduanya mengunjungi sebuah panti asuhan untuk mencari kandidat anak yang bisa mereka adopsi. Saat tiba di sana, perhatian mereka tertuju pada seorang anak perempuan berusia sembilan tahun yang terlihat sangat lugu. Keduanya pun lantas memutuskan untuk mengadopsi anak bernama Esther (Isabelle Fuhrman) ini.

Sayang, Kate dan John tak tahu siapa sebenarnya Esther. Sejak kedatangan Esther, beberapa hal misterius mulai terjadi. Kate mulai curiga bahwa ini semuanya ada hubungannya dengan Esther, sayangnya tak ada yang percaya pada kata-kata Kate. Mereka mengira Kate hanya masih dihantui mimpi-mimpi buruknya.

Konsep thriller yang dibawa film berjudul singkat, ORPHAN, ini sebenarnya klasik. Film-film thriller jaman Alfred Hitchcock juga mengusung teknik yang sama. Tokoh utama yang seorang wanita sebenarnya sudah tahu ada yang tak beres dengan situasi yang ia hadapi namun di saat yang sama, posisinya tak menguntungkan sehingga semua orang mengira ia tak waras.

GOTHIKA yang dibintangi Halle Berry juga mengusung trik yang sama. Bedanya, ORPHAN ini terjebak pada obsesi untuk membuat suasana jadi sangat menegangkan sehingga banyak adegan 'mengejutkan' yang muncul di saat tak seharusnya. Terlalu banyaknya momen shocking ini malah membuat suasana tak lagi menegangkan karena trik ini jadi tak efektif lagi.

Secara visual, pewarnaan didukung dengan pemilihan lokasi yang cenderung membawa kesan 'dingin' sebenarnya sudah bagus. namun sekali lagi terlalu banyaknya 'kejutan' jadi membuat suguhan visual ini jadi terasa sia-sia. Padahal kalau saja Jaume Collet-Serra, sang sutradara, mau sedikit pelit soal yang satu ini, ORPHAN bisa jadi sebuah thriller yang sangat efektif.

Pemilihan pemeran pun cukup bagus. Vera Farmiga cukup efektif sebagai seorang wanita yang terlihat tak stabil dan ketakutan sementara Isabelle Fuhrman yang memerankan Esther pun cukup membuat bulu kuduk berdiri. Dari para tokoh inti ini, barangkali hanya Peter Sarsgaard yang kurang pas membawakan perannya.

Soal ide cerita, fresh barangkali bukan kata yang tepat. Ada kesan bahwa film ini terinspirasi beberapa film horor yang sudah beredar lebih dulu seperti THE OMEN misalnya. Kalaupun ada kejanggalan, mungkin pemilihan ending-nya saja yang kurang menggigit. Ada kesan ending film ini terlalu dipaksakan dan tak logis lagi.
Read more >>

ExPandChip

Sudah dua tahun tidak terasa anggota ExPandChip harus berpisah. Exapndchip adalah kumpulan dari anak-anak X-8 SMAN 2 Kediri tahun ajaran 2007/2008.Gank ini terdiri dari beragam daerah. Ada anak alsi Kediri, Tulungangung, Trenggalek, dan Nganjuk. Meskipun jumlahnya paling sedikit di antara kelas X yang lain, hal tersebut tidak mengurangi keramaian kelas ini. Hal yang sungguh menyedihkan adalah jumlah siswa laki-lakinyan yang hanya 9 orang sehingga dalam pertandingan olahraga antar kelas harus berjuang sekuat tenaga.

ExPandChip yang diketuai oleh Yoga selama setahun mampu mendapatkan beberapa prestasi di ajang lomba antar kelas. Kelas yang dibimbing oleh Bu Wahyu juga mampu mencetak anggotanya untuk berprestasi di luar sekolah juga.

ExPandChip yang terdiri dari:
1. Aditya Bagas Febriyan “Bagas”
2. Agung R “Agung”
3. Areta
4. Arwin Nugroho “Arwin”
5. Claresta Islamey “Rere”
6. Dita Sari Puspitarini “Dita”
7. Efi Habibah “Efi”
8. Fitria N Kumala Dewi “Fitri”
9. Gretaryan Wahyu W “Greta”
10. Halumi Nur Khamidah “Halumi”
11. Helen Ayu Hapsari “Helen”
12. Ida Farida “Ida”
13. Indah Suryandari :”Indah”
14. Irma Dwi ”Irma”
15. Lalena Bunga Tanjung ”Lalena”
16. Lusi Yunita Sari ”Lusi”
17. Luthfia Rahmadita ”Luthfia”
18. M Arif Shubhan ”Arif”
19. M Yusuf Hasbi Avissena ”Avis”
20. Oky Julio Putra ”Oky”
21. Rosalita Febrina Iswastika ”Rosa”
22. Roshinta Puspitaningrum ”Roshi”
23. Setiawan Febriyanto ”Wawan”
24. Sita Resmi S ”Sita”
25. Weni Nur Pitasari ”Weni”
26. Yoga Tri Wahyuono ”Yoga”
27. Zulfa Mahdiatur Rasyda ”Zulfa”

Begitu banyak dokumentasi yang terekam selama setahun yang telah berlalu. Kini kita harus berpisah.
Read more >>

Jumat, 14 Agustus 2009

Kesan Pertama (Part 1)

Bel alarm sudah berbunyi berulang kali tetapi Davi masih tertidur pulas di balik selimut. Teriakan Mbok Darsih juga tidak mampu masuk ke dalam gendang telinga Davi. Terpaksa Mbok Darsih meminta tolong Mang Asep suaminya untuk mendobrak pintu kamar Davi. Alhasil tepat pukul 06.00 pintu kamar itu sudah terbuka dan Mbok Darsih segera beraksi untuk membangiunkan Davi. Tidak lama kemudian Davi berhasil dibangunkan dari alam tidur dan dia sangat terkejut karena sudah kesiangan. Dengan buru-buru dia segera mandi dan membawa perlengkapan yang udah dipersiapkan kemarin malam. Dia menolak tawaran sarapan dari Mbok Darsih dan lebih memilih untuk segera meminta Mang Asep mengantarkannya ke sekolah.

Dalam hati Davi begitu banyak bayangan hukuman yang nantinya dia dapat. Tepat pukul 06.30 Davi baru saja keluar dari area kompleks perumahan. Dengan hati yang gelisah Davi terus memandangi arlojinya. Berulang kali dia meminta Mang Asep untuk lebih cepat. Sebuah resiko tinggal di Jakarta yaitu macet meskipun tempat tinggal Davi masih di daerah pinggiran. Selama kurang lebih 30 menit perjalanan akhirnya Davi tiba di depan pintu gerbang sekolah. Terlihat sangat sepi saat itu karena kegiatan orientasi sudah dimulai setengah jam tadi. Saat Davi melangkah mendekati pintu gerbang sosok siswa berpakaian seragam khas sekolah itu berdiri di dekat pohon. Ada perasaan takut dalam diri Davi saat melihatnya. Dengan langkah pasti Davi mendekat pada siswa itu.

”Maaf Kak, saya terlambat,” kata Davi pelan.
”Ya. Tidak perlu kamu beri tahu, aku sudah tahu kalau kamu terlambat. Aku kira kamu nggak masuk karena sudah seengah jam yang lalu acara sudah dimulai. Ternyata kamu masih mau datang,” balas Revan yang bertugas sebagai koordinator pendisiplin acara orientasi ini.
”Kak, saya siap menerima hukuman apa saja dari Kakak dan saya berjanji nggak akan mengulanginya lagi,” sahut Davi.
”Oke, kalau begitu kamu ikut aku ke ruang eksekusi,” balas Revan sambil berjalan menuju ruang eksekusi.

Perasaan takut dalam diri Davi semakin menjadi saat mwndengar bentakan-bentakan dari uang eksekusi. Davi sangat menyesal karena tidak menuruti perkataan Mbok Darsih tadi malam. Padahal, Davi sebenarnya anak yang disiplin dan patuh. Kini saatnya Davi dieksekusi oleh seorang pendisiplin yang terlihat menakutkan. Adu mulut antara Davi dan pendisiplin terjadi begitu sengit. Seusai diomeli oleh pendisiplin sampai puas, Davi akhirnya mendaoat tugas untuk membuat tiga essay dengan tiga topik yang berbeda pula sebagai hukuman atas keterlambatannya. Dengan terberu-buru Davi membuat tiga essay pada tiga lembar HVS. Karena dia tiap hari membaca koran dan senang acara berita di TV, dia hanya butuh waktu sejam untuk mengerjakannnya. Setengah jam sebelum waktu istirahat Davi dipanggil oleh salah satu panitia untuk membatu membereskan barang-barang yang akan digunakan pada acara hasta karya.

Setelah jam istirahat telah berakhir, Davi mendapat izin untuk bergabung dengan teman-temannya di kelas untuk memperoleh materi dari panitia. Wajah lelah sangat jelas terlihat di diri Davi. tetapi dia masih bersemangat untuk mengikuti orientasi di hari pertama ini. Para peserta orientasi mengikuti acara games sebelum apel penutupsn di mulai. Pukul 13.15 apel penutupan telah usi dan seluruh peserta diperbolehkan untuk pulang. “Huh.” hela napas Davi saat meninggalkan gerbang sekolah barunya. Rasa lelah dan payah sungguh terasa oleh diri Davi kali ini apalagi dari pagi sampai sekarang belum sempat makan. Tiba-tiba dia teringat kalau dia tadi dia salah bicara pada Mang Asep untuk menjemputnya pukul 14.00 sehingga dia terpaksa arus menunggu.

15 menit Davi telah menungu jemputan di depan gerbang sampai dirinya yang kini tersisa. Maksud hati ingin beli makanan tetapi dia ternyata tidak bawa uang sama sekali. Sungguh sial hari ini bagi Davi. Di lihatnya di belakang gerban masih terlihat dua panitia yang sedang ngobrol, kemungkinan mereka adalah bagian keamanan. Saat Davi menoleh ke dalam sekolah terlihat Revan dan Dinda berjalan menuju dua panitia yang dia lihat tadi. Davi lamgsung memalngka muka karena dia measa kesal pada Revan yang telah mengomelinya tadi.

“Sudah pulang semua kan?” tanya Dinda pada Riski.
”Tuh, masih ada satu kok,” jawab Doni.
”Mana? Siapa?” tanya Revan sambil melongo ke depan gerbang.
”Kalian makan dulu aja. Biar aku dan Revan yang menggantikan kalian di sini,” pinta Dinda pada Doni dan Bagus.

Doni dan Bagus segera berjalan menuju ruang panitia untuk makan siang. Semetara itu Davi masih berdiri di depan gerbang dengan perasaan tidak sabar menunggu jemputan. Dilihatnya di jam tangan masih menunjukkan pukul 13.45 tepat. Sebenarnya dia ingin telepon tetapi dia tidak bawa HP dan kalau ke wartel dia tidak bawa uang. Di dalam hati kecilnya berharap kalau Kak Radit melihatnya tetapi itu tidak mungkin. Tiba-tiba rasa pusing hinggap di kepala Davi dan tanpa disadari dia terjatuh pingsan. Melihat Davi jatuh tepat di depan gerbang Dinda yang sedang ngobrol dengan Revan di pos jaga langsung berlari keluar untuk menolongnya.

”Ayo bantuin! Kamu kok malah cuma liat,” kata Dinda pada Revan.
”Biarkan aja. Dia pura-pura kali. Hari pertama dia udah melanggar berat,” balas Revan santai.
”Kamu mentang-mentang jadi koordnator pendisiplin bilang gitu. Tapi ini beneran, liat aja wajahnya,” timpal Dinda.

Bersambung ke Kesan Pertama (Part 2 - end)
Read more >>

Kamis, 13 Agustus 2009

G.I. JOE: THE RISE OF COBRA', Bangkitnya Organisasi Cobra

Pemain: Channing Tatum, Christopher Eccleston, Sienna Miller, Dennis Quaid, Ray Park, Rachel Nichols, Marlon Wayans, Joseph Gordon-Levitt, Lee Byung Heon
Oleh: Fatchur Rochim

M.A.R.S. berhasil membuat sebuah senjata biologis yang sangat berbahaya dan memberinya nama nanomites. James McCullen (Christopher Eccleston) lantas memerintahkan dua orang serdadu NATO, Duke (Channing Tatum) dan Ripcord (Marlon Wayans) untuk mengawal sebuah tas berisi nanomites ini agar tidak jatuh ke tangan orang-orang yang salah.

Sayang dalam perjalanan, Duke dan Ripcord disergap oleh sekawanan serdadu bayaran yang dipimpin oleh Baronness (Sienna Miller). Kalah dalam sisi jumlah dan persenjataan, Duke dan Ripcord hampir saja mengalami nasib tragis kalau saja General Hawk (Dennis Quaid) dan pasukannya datang menolong. Namun meskipun begitu, tas berisi nanomites tetap saja dapat direbut Baronness dan kawan-kawannya.

General Hawk lantas mengajak Duke dan Ripcord untuk bergabung dengan pasukan elit yang ia bentuk, tim tentara super yang ia sebut G.I. Joe. Merasa bertanggung jawab pada nanomites yang kini berada di tangan sekelompok teroris dan dendam atas kekalahan dari musuh lamanya, Baronness, Duke pun bersedia bergabung bersama G.I. Joe.

Kini, bersama dengan Scarlett (Rachel Nichols), Snake Eyes (Ray Park) dan tim G.I. Joe yang lain, Duke dan Ripcord harus bekerja keras memburu Baronness dan seluruh anggota organisasi Cobra yang bermaksud menggunakan nanomites ini untuk menguasai seluruh dunia dengan cara menebar penderitaan dan ketakutan.
Film G.I. JOE: THE RISE OF COBRA ini dibuat berdasar franchise mainan anak-anak G.I. Joe: A Real American Hero yang diproduksi oleh Hasbro antara tahun 1982 dan tahun 1994. Dalam versi toy-nya, ada sekitar 500 karakter dan sekitar 250 kendaraan yang dirilis ke pasar dan film ini mencoba memberikan visualisasi dari para karakter inti yang muncul pada jajaran mainan ini.
Seolah paham bahwa G.I. Joe adalah sebuah legenda, sutradara Stephen Sommers berusaha membuat alur kisah film ini sedekat mungkin dengan fakta-fakta yang ada dalam franchise ini. Secara umum, film ini memang seolah adalah perpanjangan tangan dari franchise yang bermula dari produk toy sampai dibuatkan versi kartunnya ini. Kenyataan ini jelas akan menjadi sebuah berkah buat para die-hard fans franchise ini.
Ada beberapa hal lagi yang membuat Stephen Sommers jadi 'sukses' mengadaptasi franchise ini adalah pemilihan para pemeran yang tergolong cukup mampu berakting untuk sebuah film yang sebenarnya sama sekali tak memerlukan kemampuan akting. Kedua, Stephen Sommers mampu menyajikan pengalaman berbeda buat penonton. Artinya, penonton dibawa untuk bisa melihat dari dekat aksi laga para tokoh pujaan mereka dari dekat. Koreografi tarung tak hanya dibuat menarik namun penonton juga dapat melihat dengan jelas 'apa yang sedang mereka lakukan'.
Stephen Sommers juga mengusung setumpuk gadget berteknologi tinggi dan kendaraan tempur layaknya dalam versi toy maupun kartunnya dan membuat film ini jadi lebih dekat dengan sumber aslinya. Meski tergolong film laga dengan tensi tinggi, namun Sommers tetap membuatnya 'ramah' buat anak-anak mengingat film ini harus masuk kategori PG-13. Artinya, meski aksi laga cukup violent, namun Anda tak akan melihat ada darah berceceran seperti pada film SAW misalnya.
Sayang kelebihan yang sudah ada itu tak diimbangi dengan penulisan naskah yang bagus juga. Bisa dikatakan bahwa ide cerita film ini sangat sederhana, nyaris ide cerita film kartun yang berdurasi sekitar 30 menit saja. Sisa waktu hanya diisi oleh serangkaian aksi laga untuk memenuhi kuota agar bisa disebut sebuah film feature.
Karakter tak cukup dieksplorasi sehingga para aktor pun tak punya ruang untuk membuat para karakter yang mereka perankan terasa 'hidup. Dialog bisa dibilang absen dan digantikan dengan sederet catch phrase macam "Damn, that ninja’s fast!" atau "Dead guys don't breakdance" misalnya. Namun terlepas dari itu, tetap saja G.I. JOE: THE RISE OF COBRA ini adalah sebuah film yang 'menghibur'.
Read more >>

Cihui... Hujan Meteor Perseid Bisa Dilihat dari Seluruh Indonesia

Hujan meteor Perseid yang mencapai puncaknya Rabu (12/8) ini dapat terlihat di seluruh wilayah Indonesia dengan mata telanjang. Waktu terbaik untuk melakukan pengamatan adalah jelang tengah malam sampai Kamis (13/8) pukul 04.00 dini hari.
Hal tersebut dikatakan Thomas Djamaluddin, pakar astronomi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), saat dihubungi Kompas.com sore ini. Namun, ia mengatakan, untuk dapat melihatnya, perlu prasyarat yakni jika langit cerah.

Selain itu, arah pengamatan di timur laut sampai dengan utara tidak terhalang. Sebab, meteor lewat cukup rendah, dekat horizon langit. Selain itu, bulan yang masih pada periode seperempat terakhir juga terlihat malam nanti sehingga bisa mengganggu terlihatnya hujan meteor ini.

Bagi kota besar, ada penghalang lainnya. Cahaya lampu dari berbagai sumber bisa menghalangi terlihatnya hujan meteor ini. "Tapi kemungkinan bisa melihat masih ada, asal mematikan lampu-lampu dan kalau beruntung ada meteor terang yang lewat," ujar Thomas Djamaluddin.

Sayangnya, di seluruh wilayah Indonesia, hujan meteor Perseid tidak dapat dilihat saat puncaknya karena saat hal itu terjadi, Perseid masih berada di bawah ufuk. Pengamat di Indonesia hanya bisa melihat setelah puncaknya hujan meteor Perseid.

Tapi jangan kuatir, walaupun terlewat, kalau beruntung Anda bisa melihat puluhan meteor setiap jamnya. Bagi yang terlewat dini hari nanti, masih ada kemungkinan untuk melihat hujan meteor esok dini hari pada pukul yang sama, yakni pukul 01.00-04.00 walaupun dengan jumlah lebih sedikit.

Nama Perseid diberikan karena komet-kometnya akan muncul dekat rasi bintang Perseus. Rasi bintang Perseus berada di bawah Bintang Tujuh. Bintang Tujuh sendiri berada di sebelah utara dengan tujuh bintang kecil. Meteor-meteor tersebut akan muncul dari titik radian dekat rasi tersebut.





http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/12/16535719/cihui....hujan.meteor.perseid.bisa.dilihat.dari.seluruh.indonesia
Read more >>

Rabu, 12 Agustus 2009

Tabrakan Benda Raksasa ke Jupiter Ciptakan Bekas Selebar 8.000 Km

Hasil tabrakan benda raksasa yang diduga komet atau asteroid ke permukaan Planet Jupiter menciptakan bekas tumbukan yang sangat luas. Bekas tabrakan ini berhasil diambil gambarnya oleh teleskop luar angkasa, Hubble.

Di gambar tersebut terlihat noda hitam yang menurut tim Hubble yang dipimpin oleh Heidi Hammel dari Institute Ilmu Luar Angkasa di Boulder, Colorado, AS, lebarnya tak kurang dari 8.000 km. Jika dibandingkan dengan obyek di Bumi, ini kira-kira mencapai lebih dari setengah dari lebar Samudra Pasifik.

Terjadinya tabrakan ini pertama kali ditemukan astronom amatir Australia bernama Anthony Wesley pada 19 Juli. Saat melakukan pengamatan malam hari, Wesley menemukan noda hitam tersebut terletak di dekat kutub selatan Jupiter.

NASA juga sempat mengarahkan teleskop infra merahnya di Hawaii untuk merekam momen tersebut dan berhasil merekam hasil tabrakan itu pada 21 Juli silam. Baru tanggal 23 Juli, Hubble berhasil mengambil gambar hasil tabrakan tersebut dengan warna asli dan detail.

"Karena kami percaya dampak dari tabrakan sangat langka, kami sangat beruntung bisa melihatnya dengan Hubble," ungkap Amy Simon-Miller dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard milik NASA, Greenbelt, Maryland.

Dengan luas tabrakan sebesar itu, Simon-Miller menduga diameter benda angkasa yang menabrak Jupiter bisa sampai seluas beberapa lapangan bola. Di gambar tersebut pun dapat dilihat detail-detail dari bekas tabrakan.

Berkat keberhasilan mendapat gambar bekas tabrakan tersebut, Hubble juga banyak dipuji oleh beberapa kalangan. Pasalnya, kamera yang dipakai untuk memotret kejadian itu merupakan kamera baru yang Mei lalu dipasang dalam misi perbaikan. Hubble mengambil gambar tersebut menggunakan Wide Field Camera 3, kamera yang baru diinstalasikan oleh astronot pesawat luar angkasa Atlantis pada Mei.

Tabrakan itu pun patut disyukuri karena terjadi di Jupiter dan tidak menabrak planet tempat tinggal kita, Planet Bumi. Kalau tabrakan ke Jupiter yang memiliki volume 1321,3 kali volume Bumi bisa menghasilkan noda hitam yang sedahsyat itu. Bagaimana nasib kita bila Bumi yang ditabrak ya?




http://sains.kompas.com/read/xml/2009/07/27/19003598/tabrakan.benda.raksasa.ke.jupiter.ciptakan.bekas.selebar.8.000.km.
Read more >>

Jangan Lewatkan Puncak Hujan Meteor Perseid

Seperti tahun-tahun sebelumnya, hujan meteor Perseid kembali terjadi pertengahan bulan Agustus ini. Pada puncaknya, Rabu (12/8) malam, kalau beruntung, Anda dapat melihat puluhan meteor setiap jamnya.

Peristiwa ini dapat diamati dengan baik Rabu besok menjelang tengah malam sampai Kamis (13/8) subuh sebelum matahari terbit. Untuk melihatnya, amati dengan seksama rasi bintang Perseus di arah Timur Laut menjelang tengah malam. Cahaya-cahaya komet akan muncul dari titik radian dekat rasi bintang tersebut. Itulah mengapa namanya Perseid karena memang diambil dari nama rasi tersebut.


"Pertunjukan langit Perseid selalu menjadi hujan meteor tahunan terbaik," kata Bill Cooke, Kepala Meteoroid Environments Office NASA di Alabama. Tidak perlu peralatan khusus untuk melihat hujan meteor tersebut. Bahkan, lebih menyenangkan mengamati dengan mata telanjang daripada menggunakan teropong karena bisa melihat munculnya meteor-meteor dari sudut langit yang lebar.

Lebih dari itu, pengamatan malam hari akan ditemani penampakan Bulan yang memasuki kuartal keempat. Namun, cahaya bulan akan sedikit mengganggu pengamatan karena cahayanya akan melemahkan cahaya komet, terutama yang kecil dan terlampau redup.
Hujan meteor Perseid terjadi karena Bumi melintasi serpihan-serpihan debu ekor komet Swift-Tuttle. Saat masuk atmosfer Bumi, bongkahan-bongkahan batu angkasa tersebut akan terbakar dan menghasilkan kilatan-kilatan cahaya di langit.

Debu-debu dan serpihan ditinggalkan komet Swift-Tuttle saat memasuki orbit terdekat dengan Matahari beberapa tahun lalu. Komet yang memiliki periode orbit 130 tahun itu terakhir memasuki orbit terdekat dengan Matahari pada tahun 1992.




http://sains.kompas.com/read/xml/2009/08/11/12323828/jangan.lewatkan.puncak.hujan.meteor.perseid
Read more >>

Selasa, 11 Agustus 2009

Apakah Sudah Merdeka Sekarang?

Mendengar kata merdeka pasti erat hubungannya dengan kata penjajahan dan proklamasi. Memang betul sekali kalau setelah masa penjajahan suatu bangsa telah memproklamasikan negaranya maka negera tersebut telah merdeka dari segala bentuk penjajahan. Bangsa Indonesia telah 64 tahun merdeka ( kurang sedikit lagi). Negara Kesatuan Republik Indonesia telah berdiri dengan gagah dan kokoh di antara badai yang menghadang. Segala bentuk perjuangan untuk merebut kemerdekaan dilakukan tanpa pamrih sedikitpun oleh pahlawan bangsa.

Kemerdekaan telah ada di depan mata para penerus bangsa ini. Tiada lagi perjuanagan merebut kenerdekaan harus dilakukan. Melainkan, semanagat untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yangb telah ada ini harus berkobar seperti nyala api yang tidakakan pernah padam oleh apapun. Jangan sampai kemerdekaan ini terebut oleh bangsa lain. Penerus bangsa dapat berperab aktif untuk ikut membela kedaulatan NKRI sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Peran serta mereka sangat berarti demi kemajuan bangsa ini.


Bangsa ini akan cepat berkembang dengan pesat oleh campur tangan pemuda yang reatif, inovatif, cerdas, bermoral, dan berkepribadian tinggi. Pemuda diseluruh pelosok bumi pertiwi ini lah yang nantinya akan membawa bangsa ini di masa mendatang. Membawa pesan dan amanat yang sangat berat dari para pahlawan pendahulu yang telah mengorbankan jiwa, raga, dan harta maupun keluarga.

Sedikitlah untuk mencermati keadaan bangsa ini yang semakin lama citranya sedikit memburuk karena berbagai hal yang tidak diharapkan kedatangannya. Itu merupakan hal yang selama ini tidak disadari. Berbagai ancaman dari dalam dan luar ingin mengganggu stabilitas bangsa ini. Masalah sosial lain juga masih menggunung belumterselesaikan. Pantaskah dikatakan merdeka?

Merdeka merupakan amanah besar yang penuh pertanggungjawaban. Merdeka tidak hanaya terlepas dari segala belenggu penjajahan tetapi juga dari segala bentuk masalah yang mengganggu kemakmuran dan perdamaian bangsa ini. Kita ketahui banyak terjadinya KKN yang telah mengitamkan nama bangsa ini dan apa lagi terorisme yang baru saja membuka mata ini yang selalu terpejam dalam keadaan sadar.
Read more >>

Senin, 03 Agustus 2009

Eksploitasi SDM Bukan Hanya SDA Saja

Dari berbagai sumber media massa telah banyak diberitakan mengenai terjadinya krisis ekonomi global. Menanggapi hal itu pemerintah dari berbagai negara segera mengambil tindakan yang efektif untuk menghindari dampak negatif yang timbul dari krisis ekonomi global itu. Indonesia sebagai negara berkembang tentunya juga akan mendapatkan imbas sehingga pemerintah segera mengambil tindakan jitu agar dapat meminimalisir efek samping yang ditimbulkan dari hal itu. Pemerintah pun segera menyusun suatu program yang dapat melindungi rakyat dari kerugian yang akan mereka terima nantinya. Program tersebut dijalankan sesuai keputusan yang telah dibuat pada masyarakat. Pemerintah yang hanya memikirkan dampak dalam jangka pendek akan secara ganas mengeksploitasi SDA yang masih tersisa di alam raya Indonesia. Selain itu, pemerintah seharusnya memikirkan jangka panjang yang harus dilakukan. Pemerintah harus memberdayakan SDM di Indonesia guna menyelesaikan masalah yang ada nantinya.

Jumlah SDA yang ada di Indonesia lama-kelamaan nantinya akan habis jika terus menerus dieksploitasi. Dengan adanya SDM yang handal akan mampu mengatasi masalah tersebut. SDA yang dieksploitasi dapat diolah semaksimal mungkin sehingga dapat memberikan keuntungan lebih. Dalam pengeksploitasian harus diperhatikan tata cara yang benar sehingga tidak menimbulkan kerusakan alam di sekitar. Dengan kemajuan teknologi SDA yang melimpah mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat ini.

Dalam pemasaran SDA harus diolah terlebih dahulu agar memeberikan nuntungbyang lebih. Bangsa in sudah merdeka, tidak lagi dimanfaatkan oleh bangsa lain yang hanya ingin mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dari negeri ini. Dalam pembuatan perjanjian seharusnya pemerintah yang terlalu gegabah untuk menyetujuinya. Pelajari dahulu segala aspek yang nantinya akan terjadi jika perjanjian itu disepakati. Jangan hanya menilai keuntungannya saja. Lihat dampak bagi masyarakat dan bagi Indonesia ini.

Tenaga ahli yang ada di Idonesia haruslah juga didominasi oleh bangsa ini sendiri. Jamngan terlalu beergantung pada negera lain yang biasanya dalam bekerja hanya untuk mencari hasil saja bukan untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Daerah tertinggal seharusnya diperhatikan secara seimbang dengan daerah lain untuk mengejar ketertinggalan.
Read more >>

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More