A Journey of Life

This blog is made for all ages arround the world. I offer readers with all of features. The theme is abot life. Life not only material or phsycal only but also everythings we know in our life. We life for future.

MISS MAS SMADA 2009

Miss Mas SMADA 2009 adalah rangkaian acara PHBN dalam menyambut Hari Kartini dan Hari Pedidikan Nasional di SMA Negeri 2 Kediri yang rutin diadakan setiap tahun.

My First Book "Unforgettable Moments"

Kisah-kisah di buku ini adalah kisah penuh warna yang dialami oleh para kontributornya. Dari segala kisah yang ada diharapkan dapat memberikan pelajaran, hikmah, inspirasi dan manfaat bagi pembaca.

My Second Book "Kunti, I Love You dan Komedi Putar"

Buku 2 in 1 ini menyajikan 44 kisah cinta Pocong dan Kunti paling gokil dan romantis dan 34 kisah gokil berhadiah tawa yang pernah dialami oleh para penulisnya.

My Third Book, "Tas, Buku, dan Sepatu"

Buku ini adalah persembahan dari kawan-kawan grup Bunga Fiksi untuk mereka yang tak kenal lelah berjuang dan bertahan menggapai mimpi di bawah atap mata air ilmu, yaitu sekolah

Jumat, 15 Juli 2011

Budaya dan Pariwisata Kab. Kediri

Pasti Anda bangga dengan daerah yang Anda tempati apalagi merupakan tempat kelahiran Anda sampai Anda bisa sukses. Hal ini terjadi pada diri saya, sebagai salah satu bagian dari warga Kabupaten Kediri tentu sangat bangga. Kabupaten Kediri memiliki berbagai potensi yang dapat memberikan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakatnya hanya saja belum bisa teropmtimalisasi secara maksimal. Berikut saya akan mencoba sejenak mengajak Anda berkenalan dengan Kabupaten Kediri secara singkat dan jelas.

Kabupaten Kediri terletak di Provinsi Jawa Timur. Bila Anda memilki peta pasti Anda akan melihat bahwa wilayah Kabupaten Kediri mengelilingi wilayah Kota Kediri. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Jombang di utara, Kabupaten Malang di timur, Kabupaten Blitar dan Kabupaten Tulungagung di selatan, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo di barat, serta Kabupaten Nganjuk di barat dan utara. Kabupaten Kediri memiliki luas wilayah 963,21 km². Kabupaten Kediri terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi atas beberapa desa atau kelurahan. Pusat pemerintahannya dipusatkan di daerah Kecamatan Ngasem, tepatnya Dusun Katang, Desa Sukorejo serta juga di Pendopo Kabupaten Kediri yang terletak di timur alun-alun Kota Kediri. Nah, pasti Anda sudah mempunyai sedikit gambaran akan Kabupaten Kediri.


Di sini saya mencoba untuk mempromosikan salah satu potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Kediri. Menurut catatan sejarah, Kabupaten Kediri adalah lokasi dari pusat satu kerajaan penting di Nusantara pada awal milenium kedua, Kerajaan Kadiri. Pada masa kejayaannya, Di bawah pemerintahan Raja Jayabaya, pengaruhnya telah sampai ke Ternate. Situs Tondowongso, yang ditemukan pada awal tahun 2007, memberikan indikasi bahwa di situlah letak pusat pemerintahan kerajaan ini. Selain itu pada masa Kerajaan Kadiri telah menorehkan catatan emas seperti halnya dipahami kalangan akademisi bahwa kejayaan sastra Jawa Kuno berlangsung pada era ini. Ha tersebut memberikan bukti bahwa masa Kerajaan Kadiri telah mampu menciptakan sebuah sistem kehidupan masyarakat yang aman, tenteram, dan makmur sehingga darinya mampu melahirkan karya-karya sastra yang sedemikian banyak yang tingi nilainya. Tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Sungai Brantas zaman dahulu berperan sangat penting karena waktu itu Sungai Brantas masih besar dan luas sekali, laksana lautan yang dapat dilayari kapal. Hal ini terbukti adanya sebuah Klenteng di bantaran Sungai Brantas yang menunjukkan adanya Kapal Cina yang singgah di Kediri. Kalau dibandingkan dengan sekarang hilang yang empat perlimanya, tinggal seperlimanya saja. Hal ini disebabkan di Jawa banyak gunung berapi dan seringkali gunung-gunung berapi itu meletus dan mengeluarkan lahar. Itu lah sejarah singkat Kediri zaman dahulu.

Setelah kita mengetahui bahwa Kabupaten Kediri meninggalkan sejarah emasnya, tentu saja meninggalkan beberapa warisan berupa budaya materi atau kebudayaan kepada generasi sekarang. Di wilayah Kabupaten Kediri tersebar benda-benda bersejarah peninggalan zaman dahulu. Di antaranya yaitu Candi Tegowangi, Candi Surowono, Candi Dorok, Prasasti Pohsarang, Arca Tothok Kerot, Arca Mbah Budho, Situs Calon Arang, Situs Tondowongso, Prasasti Siman, Watu Gajah, Petilasan Sri Aji Jayabaya, dan Gereja Pohsarang. Sedangkan kubudayaan yang tumbuh kembang dan lestari hingga zaman modern ini yaitu kesenian Jaranan dan Tari Tiban. Selain itu juga masih ada legenda yang tetap terjaga seperti tentang Legenda Kadhiri, Legenda Gunung Kelud, Legenda Irenggolo, dan Legenda Sumber Baru Klinthing.

Selain itu potensi wisata di Kab. Kediri juga cukup banyak di antaranya, Wisata Sumber Ubalan, Wisata Bendungan Gerak Waru Turi, Kawasan Monumen Simpang Lima Gumul (SLG), Wisata Gunung Kelud, Wisata Air Terjun Dhala, Wisata Air Terjun Irenggolo, dan Gereja Puh Sarang. Untuk kejelasan masing-masing bisa menunggu postingan selanjutnya atau hubungi Dinas Budaya dan Pariwisata Kab. Kediri. Di sini penuis mencoba ingin mempromosikan budaya dan pariwisata Kabupaten Kediri. Kami nanti kunjungan Anda.
Read more >>

Minggu, 03 Juli 2011

Prospektif Batik di Kab. Kediri

Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober, 2009.Hal ini mengandung maksud bahwa batik tidak hanya terdapat nilai secara bendawi atau perwujudan dala seni saja tetapi juga terdapat suatu nilai filosofi yang terdapat di dalam setiap motif dan corak. Nilai Filosofi di dalam batik terangkai di dalam bentuk atau pola dan warna yang melambangkan kesabaran pembuatnya. Setiap hiasan dibuat dengan teliti dan melalui proses yang panjang. Kesempurnaan motif tersebut menyiratkan ketenangan pembuatnya. Corak batik tertentu dipercaya memiliki kekuatan gaib dan hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu. Misalnya, motif parang yang melambangkan kekuatan dan kekuasaan, hanya boleh dikenakan oleh penguasa dan ksatria. Batik jenis ini harus dibuat dengan ketenangan dan kesabaran yang tinggi. Kesalahan dalam proses pembatikan dipercaya akan menghilangkan kekuatan gaib batik tersebut. Selain proses pembuatan batik yang sarat dengan makna filosofis, corak batik merupakan simbol-simbol penuh makna yang memperlihatkan cara berfikir masyarakat pembuatnya.

Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. Kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia. Jawa Tengah telah lama menjadi barometer perkembangan batik Indonesia. Hampir tiap wilayah sub-budaya di provinsi ini mengembangkan berbagai motif tersendiri yang akhirnya dianggap sebagai batik khas daerah itu. Corak dan variasi batik Jawa sendiri berjumlah ratusan. Tiap variasi tersebut memiliki makna dan filosofi tersendiri.

Jawa Tengah paling tidak memiliki 2 daerah yang menjadi sentra batik tingkat regional maupun nasional, yaitu Pekalongan dan Surakarta (Solo). Tidak hanya memproduksi batik dalam jumlah besar, seniman di tiga daerah ini aktif memajukan batik dengan cara menciptakan motif-motif baru. Ketiga daerah ini juga memelopori produksi batik dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan keindahannya. Pekalongan, sebuah kota di pesisir utara Jawa Tengah, telah lama menobatkan diri sebagai kota batik. Kota ini mejadi salah satu penyumbang kemajuan dan keberlangsungan industri batik di Indonesia. Pekalongan tersohor dengan batik capnya yang indah namun jauh lebih murah daripada batik tulis. Karena metode cap inilah, Pekalongan bisa menghasilkan kain batik dalam jumlah yang banyak. Surakarta menjadi sentra batik yang tidak bisa dianggap sebagai nomor 2 di Jawa Tengah. Menurut sebuah penelitian yang tidak resmi tahun 2003 lalu, Batik Surakarta sendiri memiliki lebih dari 6000 detail motif khas. Batik Surakarta berkembang dari lingkungan keraton dan pada mulanya dikembangkan oleh kalangan keraton. Seiiring dengan perkembangan batik, Pasar Klewer Solo dibangun menjadi 2 tingkat dan dijadikan pusat perdagangan batik di daerah itu.

Berlatarbelakang dengan permasalahan di atas maka saya sebagai peserta Putra-Putri Batik Kab. Kediri memiliki sebuah idea atau gagasan mengenai “Prospektif Barik di Kab. Kediri”. Jika terpilih nantinya sebagai Putra Batik tentu saya akan melaksanakan program tersebut dalam daftar program kerja saya. Kediri merupakan sebuah wilayah yang memilki history yang cukup dibanggakan tentunya mewarisi beberapa budaya khas. Alangkah baiknya kita mencoba merintis untuk mengembangkan “Batik Khas Kediri”. Sebagai generasi muda yang kaya akan ide, kreasi, dan inovasi serta memilki wawasan yang cukup dan semangat yang tinggi pasti mampu menghasilkan sebuah karya yang mampu memberikan kontribusi nyata terhadap masyarakat. Bekerja sama dengan ahli Budaya dan Pariwisata Kab. Kediri, pengrajin batik di wilayah Kediri dan pihak tertentu dapat mengambil langkah pasti menciptakan “ Batik Khas Kediri” dengan menginspirasi ikon khas Kab. Kediri. Dari legenda, kisah Perjalanan Asmara Panji Inu Kertapati dan Dewi Galuh Candra Kirana, kisah Gunung Kelud, dan sebagainya. Dari Budaya khas Kediri, seni Kuda Lumping atau Jaranan, seni Tiban, dan sebagainya. Dari pariwisata, Air Terjun Irenggolo, Air Terjun Dholo, Candi Surowono, dan sebagainya. Semua aspek dapat diganbungkan serta tidak melupakan motif batik tradisional yang penuh makna filosofi sehingga mampu menghasilkan sebuah “Batik Khas Kediri”. Produksi nantinya akan diprakarsai oleh Pengrajin Batik selanjutnya dibantu Ibu-Ibu PKK sehingga nantinya dapat dikembangkan di tiap-tiap Kecamatan di wilayah Kab. Kediri. Dalam program ini diharapkan memberikan kontribusi ekonomi, budaya dan pariwisata, dan pemberdayaan masyarakat. Peran Penting yang dilakukan Putra-Putri Batik nanti diharapkan berperan aktif mempromosikan Batik Khas Kediri sehingga Kab. Kediri akan menjadi pusat perkembangan Batik Indonesia juga.

Demikian ide Atau gagasan yang dapat saya berikan sebagai peserta Putra-Putri Batik Kab. Kediri 2011 yang dapat dijadikan media promosi saya. Bilamana saya terpilih program tersebur saya realisasikan dan bila tidak saya harap program ini menjadi inspirasi tentu tidak melupakan saya. Bagi para pembaca mohon dukungannya samapi Senin, 4 Juli 2011 pukul 21.00 WIB. Thankz

Read more >>

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More