A Journey of Life

This blog is made for all ages arround the world. I offer readers with all of features. The theme is abot life. Life not only material or phsycal only but also everythings we know in our life. We life for future.

MISS MAS SMADA 2009

Miss Mas SMADA 2009 adalah rangkaian acara PHBN dalam menyambut Hari Kartini dan Hari Pedidikan Nasional di SMA Negeri 2 Kediri yang rutin diadakan setiap tahun.

My First Book "Unforgettable Moments"

Kisah-kisah di buku ini adalah kisah penuh warna yang dialami oleh para kontributornya. Dari segala kisah yang ada diharapkan dapat memberikan pelajaran, hikmah, inspirasi dan manfaat bagi pembaca.

My Second Book "Kunti, I Love You dan Komedi Putar"

Buku 2 in 1 ini menyajikan 44 kisah cinta Pocong dan Kunti paling gokil dan romantis dan 34 kisah gokil berhadiah tawa yang pernah dialami oleh para penulisnya.

My Third Book, "Tas, Buku, dan Sepatu"

Buku ini adalah persembahan dari kawan-kawan grup Bunga Fiksi untuk mereka yang tak kenal lelah berjuang dan bertahan menggapai mimpi di bawah atap mata air ilmu, yaitu sekolah

Selasa, 18 Mei 2010

Lapisan Es Catat Sejarah Perubahan Iklim

Lapisan es abadi di Puncak Jaya Papua dapat mengungkap sejarah perubahan iklim Indonesia dan sekitarnya. Sepanjang apakah sejarah perubahan iklim yang terekam, hal itu tergantung dari ketebalan lapisan es abadi.

"Kalau di Gunung Kilimanjaro, tebalnya 50 meter bisa mencatat sejarah 11.000 tahun yang lalu. Ketebalan es-nya tergantung kecepatan siklus air," ujar peneliti Universitas Colombia, Dwi Susanto, saat jumpa pers di Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Selasa (18/5/2010) di Jakarta.

Sejumlah informasi terkait perubahan iklim, seperti curah hujan, temperatur, unsur kimia dalam udara, atau unsur karbondioksida dapat terdeteksi melalui analisis isotop unsur-unsur yang terkandung dalam es (hidrogen dan oksigen). Selain melalui lapisan es, kata Dwi, sejarah perubahan iklim juga dapat dideteksi melalui lapisan batuan sedimen dan lingkaran tahun pada kayu.

Lapisan batuan sedimen, menurut Dwi, dapat menyimpan sejarah perubahan iklim dari jutaan tahun yang lalu. "Bedanya kalau es itu ribuan tahun, sedimen jutaan tahun," ujarnya.

Sebelumnya, BMKG meresmikan kerja sama peneliti BMKG dengan peneliti Universitas Ohio dan Universitas Colombia dalam mengkaji lapisan es Puncak Jaya. Ekspedisi dan penelitian tersebut dibantu PT Freeport Indonesia dalam menyediakan peralatan pengeboran es dan personel bantuan.

"Tantangannya selain mencapai puncak Jaya, juga bagaimana es itu tidak mencair," kata Dwi. Agar tetap membeku, inti es abadi yang diambil dari puncak Jaya akan disimpan di dalam ruang cold storage freezer yang berisi dua kompartemen dengan suhu ruangan -30 derajat celsius.

"Es yang kami ambil tidak dianalisis semuanya. Sebagian disimpan karena kami yakin nantinya ada teknologi lebih baru yang akurasinya lebih," tambah Dwi.

Mengenai biaya penelitian es abadi tersebut, Kepala BMKG Sri Woro Harijono dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa biaya untuk berangkat ke Puncak Jaya ditanggung tiap-tiap negara. Hanya, menurut Dwi, para peneliti mengeluarkan dana sekitar 5 juta dollar AS untuk biaya alat penelitiannya.
Read more >>

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More